Jumat, 22 Desember 2017

Awal Mula Paus

Paus (Gereja Katolik)
Artikel ini berisi uraian tentang pemimpin Gereja Katolik. Untuk paus dari gereja lain, dan penggunaan lainnya, lihat Paus.
Paus (dari bahasa Belanda: paus; bahasa Latin: papa dari bahasa Yunani: πάππας pappas,[1] "ayah")[2] adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.[3] Keutamaan Uskup Roma sebagian besar berasal dari peranannya dalam tradisi sebagai penerus Santo Petrus, kepada siapa Yesus memberikan kunci Surga dan kuasa untuk "mengikat dan melepaskan" serta menyebutnya sebagai "batu karang" yang di atasnya Gereja kemudian dibangun. Paus saat ini adalah Paus Fransiskus, terpilih pada tanggal 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI.[4]

Uskup Roma
KEUSKUPAN
KATOLIK

Petahana:
Fransiskus
Sejak 13 Maret 2013
Gelar kehormatan Yang Mulia (His Holiness)
Provinsi Provinsi Gerejawi Roma
Keuskupan Roma
Katedral Basilika Agung Santo Yohanes Lateran
Pemegang jabatan pertama Menurut Gereja Katolik, Santo Petrus
Pembentukan Menurut Gereja Katolik, abad ke-1
Situs web The Holy Father
Pemerintahan dari seorang paus disebut juga "kepausan", atau tepatnya "pontifikat". Yurisdiksi gerejawinya, yaitu Keuskupan Roma, seringkali disebut "Takhta Suci"[5] atau "Takhta Apostolik"; sebutan yang terakhir itu didasarkan pada keyakinan bahwa Uskup Roma adalah penerus dari Rasul Petrus.[6] Paus dianggap sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia karena pengaruh kultural dan diplomatik yang dimilikinya.[7][8][9] Ia juga kepala negara Kota Vatikan,[10] suatu negara kota berdaulat yang terletak seluruhnya di dalam ibu kota Italia di Roma.

Kepausan merupakan salah satu lembaga yang paling bertahan lama di dunia dan telah menjadi suatu bagian penting dalam sejarah dunia.[11] Para paus pada zaman kuno membantu penyebaran Kekristenan dan penyelesaian berbagai perselisihan doktrinal.[12] Pada Abad Pertengahan, mereka memainkan suatu peranan dalam kepentingan sekuler di Eropa Barat, biasanya bertindak sebagai arbiter antara para penguasa monarki Kristen.[13][14][15] Saat ini, selain menyebarkan iman dan doktrin Kristen, para paus terlibat dalam ekumenisme dan dialog antaragama, karya sosial, serta pembelaan terhadap hak asasi manusia.[16][17]

Para paus—yang awalnya tidak memiliki kekuasaan sekuler—dalam beberapa periode sejarah mengumpulkan kekuasaan besar, mirip dengan para penguasa sekuler. Pada beberapa abad terakhir, para paus secara bertahap dipaksa untuk menyerahkan kembali kekuasaan sekuler tersebut, dan otoritas kepausan masa kini sekali lagi hampir sepenuhnya terbatas dalam hal sekuler.[12] Selama berabad-abad, klaim kepausan atas otoritas spiritual telah semakin tegas diungkapkan; puncaknya yaitu pada tahun 1870 dengan dinyatakannya dogma infalibilitas kepausan untuk kesempatan-kesempatan yang sangat jarang ketika seorang paus berbicara secara ex cathedra—secara harfiah berarti "dari tahta (Santo Petrus)"—saat mengeluarkan suatu definisi formal terkait iman atau moral.[12]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengabdian Badan Pengawas Pemilu Surabaya 2020

Pengabdian Badan Pengawas Pemilu Surabaya 2020 Desember 26, 2020 Pengabdian untuk Negara di Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) (ahmad sodiq ana...