Zaman pendudukan Spanyol Sunting
Pedro de Valdivia, penakluk Chili dan pendiri Kota Santiago.
Lautaro, pemimpin perlawanan suku Mapuche.
Bernardo O'Higgins, Direktur Agung Chili.
Pada tahun 1520, pada saat berusaha berlayar mengelilingi bumi, Fernando de Magelhaens menemukan sebuah selat di selatan yang kini dinamai menurut namanya, Selat Magelhaens. Orang Eropa berikutnya yang mencapai Chili adalah Diego de Almagro dan rombongannya, para penakluk dari Spanyol, yang berangkat dari Peru untuk mencari emas pada tahun 1535. Pada tahun 1535, para penakluk dari Spanyol berusaha merebut daratan "Lembah Chili" setelah menaklukkan Kerajaan Inka. Ekspedisi pertama, yang dipimpin oleh Diego de Almagro gagal. Pedro de Valdivia lagi-lagi mencoba menaklukkan daratan di selatan benua, di seberang Gurun Atacama. Orang Spanyol menjumpai berbagai macam kebudayaan yang mendukung mereka, terutama metode tebang-dan-bakar dalam bidang pertanian dan perburuan. Penaklukan Chili bermula pada tahun 1540 dan dilakukan oleh Pedro de Valdivia, salah seorang letnan bawahan dari Francisco Pizarro, yang mendirikan Kota Santiago pada tanggal 12 Februari 1541. Meskipun orang Spanyol tidak menemukan cadangan emas dan perak yang mereka cari, mereka mengenali potensi pertanian di lembah tengah Chili, dan Chili menjadi bagian dari Imperium Spanyol.[63]
Penaklukan wilayah ini dilakukan tahap demi tahap, dan Orang Eropa menderita kemunduran yang berulang-ulang di tangan penduduk setempat. Sebuah pemberontakan Mapuche besar-besaran yang dipimpin Lautaro pada tahun 1553 menyebabkan kematian Valdivia dan kehancuran permukiman penting koloni. Pemberontakan-pemberontakan besar lainnya terjadi pada tahun 1598 dan 1655. Setiap kali Mapuche dan kelompok orang asli lainnya memberontak, perbatasan koloni di selatan selalu bergeser ke utara. Konflik militer ini berlangsung lebih dari tiga abad, tetapi dalam babak-babak perdamaian yang berbeda melalui realisasi "parlemen", ketika Quilín pada tahun 1641 mendirikan perbatasan antara pemerintah kolonial dan suku-suku Indian di sepanjang Sungai Biobío, daerah ini dikenal sampai sekarang sebagai La Frontera. Penghapusan perbudakan oleh mahkota Spanyol pada tahun 1683 dilakukan atas dasar kesadaran bahwa tindakan pembudakan terhadap Orang Mapuche justru akan memperkuat perlawanan mereka, dan tidak mempermudah mereka untuk takluk. Meskipun demikian, pelarangan oleh pihak kerajaan masih menyisakan berbagai gangguan dari kolonialis.[64]
Dibatasi di utara oleh gurun, di selatan oleh Mapuche, di timur oleh Pegunungan Andes, dan di barat oleh samudera, Chili menjadi salah satu koloni homogen yang paling memusat di Amerika Spanyol. Karena posisinya yang terpisah jauh dari pusat-pusat imperium raya dan rute-rute perdagangan, dan juga terjadi konflik dengan Mapuche, Chili menjadi provinsi miskin yang dimiliki Viceroyalty Peru yang kaya, yang ekonominya hanya berfungsi untuk menyokong kebutuhan bahan mentah —seperti kulit, lemak, dan gandum— Viceroyalty dan sedikit teritorial Chili Spanyol. Berperan sebagai barisan garnisun terdepan, koloni ini menjadi penangkal perambahan oleh Orang Mapuche dan musuh-musuh Spanyol dari Eropa, khususnya Britania dan Belanda. Para bajak laut dan petualang Inggris mengancam koloni selain Mapuche tentunya, seperti yang ditunjukkan oleh serbuan yang dipimpin Francis Drake pada tahun 1578 di Valparaíso, pelabuhan utama koloni. Chili menuanrumahi salah satu angkatan darat terbesar di Benua Amerika, menjadikannya sebagai salah satu wilayah jajahan Spanyol yang paling termiliterkan, juga salah satu titik pengeluaran kas Peru terbesar.[45]
Sensus umum pertama diselenggarakan pada masa pemerintahan Agustín de Jáuregui antara tahun 1777 dan 1778; sensus ini melaporkan bahwa penduduk Chili berjumlah 259.646 jiwa: 73,5% keturunan Eropa; 7,9% mestizo; 8,6% Indian; dan 9,8% kulit gelap. Francisco Hurtado, Gubernur Provinsi Chiloé, menyelenggarakan sensus pada tahun 1784 dan mendapati 26.703 penduduk; yang 64,4% di ant
Tidak ada komentar:
Posting Komentar