Minggu, 24 Desember 2017

Awal Mula Kaisar

Kaisar adalah salah satu gelar penguasa monarki dalam bahasa Indonesia. Wilayah kekuasaan kaisar disebut kekaisaran atau imperium. Dalam bahasa Indonesia, gelar lain yang kedudukannya setara dengan kaisar adalah maharaja. Dalam penggunaannya, kaisar lebih bersifat umum, sedangkan maharaja lebih digunakan pada penguasa Hindu.

Dalam tingkatan penguasa monarki, kaisar dan maharaja memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari raja.

Asal usul Sunting

Kata ini berasal dari bahasa Yunani Καῖσαρ (kaisar)[1] yang dalam bahasa Latin disebut caesar. Caesar sendiri awalnya adalah cognomen Julius Caesar, Diktator Romawi. Cucu saudarinya sekaligus anak angkatnya, Gaius Octavius atau Augustus, mengambil nama caesar saat dirinya menjadi Kaisar Romawi pertama. Langkah itu kemudian diikuti oleh para penerusnya. Lambat laun, caesar diadopsi di banyak bahasa sebagai gelar untuk seorang kaisar. Di Jerman, gelar ini disebut kaiser.

Parlementer Monarki konstitusional


Peta perbedaan jenis sistem parlementer
  Monarki konstitusional di mana kekuasaan berada di tangan parlemen.
  Republik parlementer di mana parlemen secara efektif terpisah dari kepala negara.
  Republik parlementer dengan presiden eksekutif dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada parlemen

Istana Westminster, "Ibu semua parlemen."
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem presidensiil, sistem parlemen dapat memiliki seorang presiden dan seorang perdana menteri, yang berwenang terhadap jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil, presiden berwenang terhadap jalannya pemerintahan, namun dalam sistem parlementer presiden hanya menjadi simbol kepala negara saja.

Sistem parlementer dibedakan oleh cabang eksekutif pemerintah tergantung dari dukungan secara langsung atau tidak langsung cabang legislatif, atau parlemen, sering dikemukakan melalui sebuah veto keyakinan. Oleh karena itu, tidak ada pemisahan kekuasaan yang jelas antara cabang eksekutif dan cabang legislatif, menuju kritikan dari beberapa yang merasa kurangnya pemeriksaan dan keseimbangan yang ditemukan dalam sebuah republik kepresidenan.

Sistem parlemen dipuji, dibanding dengan sistem presidensiil, karena kefleksibilitasannya dan tanggapannya kepada publik. Kekurangannya adalah dia sering mengarah ke pemerintahan yang kurang stabil, seperti dalam Republik Weimar Jerman dan Republik Keempat Perancis. Sistem parlemen biasanya memiliki pembedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dan kepala negara, dengan kepala pemerintahan adalah perdana menteri, dan kepala negara ditunjuk sebagai dengan kekuasaan sedikit atau seremonial. Namun beberapa sistem parlemen juga memiliki seorang presiden terpilih dengan banyak kuasa sebagai kepala negara, memberikan keseimbangan dalam sistem ini.

Negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer adalah Inggris, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

Pemisahan Kekuasaan

Pemisahan kekuasaan juga disebut dengan istilah trias politica adalah sebuah ide bahwa sebuah pemerintahan berdaulat harus dipisahkan antara dua atau lebih kesatuan kuat yang bebas, mencegah satu orang atau kelompok mendapatkan kuasa yang terlalu banyak.

Pemisahan kekuasaan merupakan suatu cara pembagian dalam tubuh pemerintahan agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan, antara legislatif, eksekutif dan yudikatif

Pemisahan kekuasaan juga merupakan suatu prinsip normatif bahwa kekuasaan-kekuasaan itu sebaiknya tidak diserahkan kepada orang yang sama, untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak yang berkuasa. Contoh negara yang menerapkan pemisahan kekuasaan ini adalah Amerika Serikat

konstitusional Monarki konstitusional

Monarki konstitusional
Monarki konstitusional adalah sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusional yang mengakui Raja, Ratu, atau Kaisar sebagai kepala negara. Monarki konstitusional yang modern biasanya menggunakan konsep trias politica, atau politik tiga serangkai. Ini berarti raja adalah hanya ketua simbolis cabang eksekutif. Jika seorang raja mempunyai kekuasaan pemerintahan yang penuh, ia disebut monarki mutlak atau monarki absolut.

Saat ini, monarki konstitusional lazimnya digabung dengan demokrasi representatif. Oleh karena itu, kerajaan masih di bawah kekuasaan rakyat tetapi raja mempunyai peranan tradisional di dalam sebuah negara. Pada hakikatnya sang perdana menteri, pemimpin yang dipilih oleh rakyat, yang memerintah negara dan bukan Raja. Namun, terdapat juga raja yang bergabung dengan kerajaan yang tidak demokratis. Misalnya, sewaktu Perang Dunia II, Kaisar Jepang bergabung dengan kerajaan tentara yang dipimpin seorang diktator.

Beberapa sistem monarki konstitusional mengikuti keturunan; manakala yang lain melalui sistem demokratis seperti di Malaysia di mana Yang di-Pertuan Agong dipilih oleh Majelis Raja-Raja setiap lima tahun.

Kerajaan Britania Raya

Kerajaan Britania Raya, juga dikenal sebagai Kerajaan Bersatu Britania Raya, diciptakan melalui penggabungan Kerajaan Skotlandia dan Kerajaan Inggris di bawah Undang-Undang Persatuan 1707 untuk menciptakan sebuah kerajaan tunggal yang terdiri dari seluruh pulau Britania Raya. Sebuah parlemen tunggal dan pemerintahan yang berpusat di Westminster, London mengatur seluruh kerajaan ini. Kedua bekas kerajaan mempunyai bagian dalam monarki yang sama sejak Raja James VI dari Skotlandia menjadi Raja James I dari Inggris pada 1603.

Kerajaan Britania Raya
Cornish:Matearnanz Breten Veur
Inggris:Kingdom of Great Britain
Skotlandia:Kingdom ay Great Breetain
Gaelik Skotlandia:Rìoghachd Breatainn
Welsh:Teyrnas Prydain Fawr
1707–1800

BenderaLambang

Kerajaan Britania Raya tahun 1800 (hijau)
Ibu kotaLondon
BahasaInggris (resmi)
Bahasa lainnya
Skotlandia, Norn, Welsh, Cornish, Gaelik Skotlandia, Angloromani
AgamaKatholik
Bentuk PemerintahanMonarki konstitusional
Raja/Ratu
- 1707–1714[a]Anne
- 1714–1727George I
- 1727–1760George II
- 1760–1800[b]George III
Perdana Menteri
- 1721–1742Robert Walpole
- 1742–1743Spencer Compton
- 1757–1762Thomas Pelham-Holles
- 1766–1768Wiliam Pitt Tua
- 1770–1782Frederick North
- 1783–1800Wiliam Pitt Muda
Badan legislatifParlemen
- Majelis tinggiHouse of Lords
- Majelis rendahHouse of Commons
Sejarah
- Perjanjian Penyatuan22 Juli 1706
- UU Penyatuan1 Mei 1707
- Bersatu dengan Irlandia1 Januari 1801
Luas
- Total230.977 km² (89.181 mil²)
Populasi
- Perk. 17077.000.000
     Kepadatan30,3 /km²  (78,5 /mil²)
- Perk. 180010.500.000
     Kepadatan45,5 /km²  (117,7 /mil²)
Mata uangPound sterling
PendahuluPengganti
Kerajaan Inggris
Kerajaan Skotlandia
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia
Sekarang bagian dari United Kingdom
a.^ Ratu Inggris dan Skotlandia dari 1702-1707.
b.^ Terus menjadi Raja Kerajaan Bersatu hingga 1820.
Sejak 1707, sebuah takhta "Britania" gabungan menggantikan takhta Skotlandia dan Inggris dan sebuah parlemen gabungan menggantikan parlemen Skotlandia dan Inggris. Skotlandia dan Inggris sama-sama diberikan kursi dalam House of Commons dan House of Lords di parlemen baru.

Kerajaan ini kemudian digantikan oleh Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada 1801 ketika Kerajaan Irlandia dimasukkan dengan diberlakukannya Undang-Undang Persatuan 1801.

Perjanjian Paris

Perjanjian Paris, yang ditandatangani pada tanggal 3 September 1783, mengakhiri Perang Revolusi Amerika Serikat antara Britania Raya melawan Amerika Serikat dan sekutunya. Sekutu Amerika lainnya, yaitu Perancis, Spanyol, dan Republik Belanda, membuat perjanjian perdamaian yang terpisah dengan Britania.[1][2] Pasal teritorialnya dianggap sangat menguntungkan Amerika Serikat karena memperbesar wilayahnya.[3]

Pada tahun 2007, hanya Pasal 1 yang masih berlaku.[4]

Perang Revolusi Amerika

Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang antara Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global antara Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan kekuatan lainnya.

Perang Revolusi Amerika Serikat

Searah jarum jam dari kiri atas: Pertempuran Bunker Hill, Kematian Montgomery di Quebec, Pertempuran Cowpens, "Moonlight Battle"
Tanggal 19 April 1775 – 3 September 1783 (8 tahun, 137 hari)
Lokasi Amerika Utara Timur, Gibraltar, Kepulauan Balearik, Amerika Tengah;
Jajahan kolonial Perancis, Belanda, dan Britania di anak benua India dan kawasan lain;
Perairan Eropa, Laut Karibia, Samudera Atlantik dan Hindia
Hasil
Perdamaian Paris

Kemerdekaan Amerika Serikat
Perubahan
wilayah Britania kehilangan wilayahnya di sebelah timur Sungai Mississippi dan selatan Danau-Danau Besar & Sungai St. Lawrence kepada Amerika Serikat yang sudah merdeka & Spanyol; Spanyol mendapatkan Florida Timur, Florida Barat, dan Minorca; Britania menyerahkan Tobago dan Senegal kepada Perancis.
Republik Belanda menyerahkan Negapatnam kepada Britania.
Pihak terlibat
Amerika Serikat
Perancis
Spanyol
Republik Belanda
Oneida
Tuscarora
Republik Vermont
Asosiasi Watauga
Catawba

Lenape
Britania Raya

Prusia Pasukan bantuan Jerman
Onondaga
Mohawk
Cayuga
Seneca

Cherokee
Tokoh dan pemimpin
George Washington
Nathanael Greene
Horatio Gates
Richard Montgomery †
Daniel Morgan
Henry Knox
Benedict Arnold (Defected)
Friedrich Wilhelm von Steuben
Marquis de La Fayette
Comte de Rochambeau
Comte de Grasse
Duc de Crillon
Bailli de Suffren
Bernardo de Gálvez
Luis de Córdova
Juan de Lángara
...full list Lord North
Sir William Howe
Thomas Gage
Sir Henry Clinton
Lord Cornwallis (POW)
Sir Guy Carleton
John Burgoyne (POW)
Benedict Arnold
George Rodney
Richard Howe
Wilhelm von Knyphausen
Joseph Brant
...full list
Kekuatan
Puncak:
35.000 prajurit Kontinental
44.500 milisi
5.000 pelaut Angkatan Laut Kontinental (puncaknya tahun 1779)[1]
53 kapal (aktif pada satu waktu selama perang)[1]
12.000 tentara Perancis (di Amerika)

~60.000 tentara Perancis dan Spanyol (di Eropa)[2]
Puncak:
56.000 tentara Britania[butuh rujukan]
78 kapal Angkatan Laut Kerajaan pada tahun 1775[1] 171.000 pelaut[3]
30.000 tentara Jerman[4]
50.000 tentara Loyalis[5]

13.000 penduduk pribumi[6]
Korban
Amerika Serikat: 25.000 tewas

8.000 dalam pertempuran
17.000 karena sebab lainnya
Total korban Amerika Serikat: 50.000 tewas dan terluka[7]

Sekutu: 6.000± tentara Perancis dan Spanyol (di Eropa)
2.000 tentara Perancis (di Amerika)
20.000± tentara Angkatan Darat Britania Raya tewas dan terluka 19.740 pelaut tewas [3]
42.000 pelaut desersi [3]

7.554 tentara Jerman tewas
Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bangkit karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka penduduk Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya masih setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan men

Siklon Tracy

SuntingPantau halaman iniBaca dalam bahasa lain
Siklon Tracy
Siklon Tracy adalah sebuah siklon tropis yang menghancurkan kota Darwin, Northern Territory, Australia, pada Malam Natal sampai Hari Natal (24 Desember - 25 Desember), 1974. Siklon ini merupakan topan yang paling kecil namun paling kuat sepanjang sejarah, dengan jarak dari mata sampai ekor badai 48 kilometer. Setelah terbentuk di Laut Arafura, siklon ini bergerak menuju kota sebagai siklon kategori 4 menurut Skala angin topan Australia dan Skala topan Saffir-Simpson, walaupun ada kemungkinan ketika siklon ini menerjang, siklon ini berubah menjadi kategori 5.

Siklon Tracy
Kategori 4 (skala Saffir–Simpson)

Radar menunjukan Siklon Tracy.
Terbentuk 21 Desember 1974
Menghilang 26 Desember 1974
Kecepatan angin tertinggi 1 menit berturut-turut: 250 km/jam (155 mph)
Tekanan terendah 950 hPa (mbar); 28.05 inHg
Korban jiwa 71 orang
Area terdampak Darwin, Northern Territory
Bagian dari Musim siklon tropis Belahan Selatan 1970-75
Tracy membunuh 71 orang, menyebabkan kerusakan mecapai $837 juta dolar (1974 AUD) dan merusak seluruh bangunan di Darwin sebanyak 70%, dan membuat 20,000 dari 49,000 orang kehilangan rumah sehingga 30,000 orang dievakuasi. Kebanyakan dari mereka mengungsi ke Adelaide, Whyalla, Alice Springs dan Sydney, sehingga banyak yang tidak pernah kembali. Setelah siklon menghilang, kota Darwin dibangun lagi dengan bahan bangunan dan teknik pembangunan yang lebih modern.

Gencatan Senjata Natal

Gencatan Senjata Natal atau Christmas truce adalah seri dari gencatan senjata yang terjadi pada saat hari Natal antara tentara Jerman dan Inggris atau Perancis di saat Perang Dunia I tahun 1914. Gencatan senjata di Front Barat tahun 1914 dilakukan oleh tentara Inggris dan Jerman.

Sabtu, 23 Desember 2017

kerajaan Inggris

Kerajaan Inggris adalah sebuah negara di pulau Britania Raya, yang mencakup sekitar 2/3 bagian selatannya.

Kerajaan Inggris
927 — 1649
1660 — 1707

Bendera Lambang Britania Raya
Semboyan
"Dieu et mon droit"

Wilayah jajahan Kerajaan Inggris
Ibu kota Winchester;
Westminster/London bermula kurun ke-11
Bahasa Inggris Lama (de facto, sampai tahun 1066)
Norman-Perancis (de jure, 1066 - kurun ke-15)
Inggris Pertengahan (de facto, 1066 - akhir kurun ke-15)
Bahasa Inggris (de facto, sek kurun ke-16)
Bahasa Welsh (de facto)
Bahasa Cornish (de facto)
Bentuk Pemerintahan Monarki
Raja
- 924-939 Athelstan
- 1702-1707 Anne
Badan legislatif Parlemen Inggris
- Majelis tinggi House of Lords
- Majelis rendah House of Commons
Sejarah
- Penyatuan oleh Athelstan 927
- Penaklukan Norman 1066
- Tempo Peralihan Inggris 30 Januari 1649
- Pengembalian Inggris 1660
- Revolusi Gemilang 1689
- Penyatuan dengan Skotlandia 1 Mei 1707
Mata uang Pound sterling
Pendahulu Pengganti
Wessex
Persemakmuran Inggris
Persemakmuran Inggris
Kerajaan Britania Raya
Selain wilayah yang kini dikenal sebagai Inggris, kerajaan Inggris juga mencakup Wales antara tahun 1536-1707. Kerajaan ini dihapus pada 1707 melalui Undang-Undang Persatuan 1707 (Undang-Undang Persatuan dengan Skotlandia) dan menjadi bagian dari Kerajaan Bersatu Britania Raya.


Didahului oleh
Heptarki Kerajaan Inggris
927-1707 Dilanjutkan oleh
Kerajaan Britania Raya

Artikel ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.
Jika Anda melihat halaman yang menggunakan templat {{stub}} ini, mohon gantikan dengan templat rintisan yang lebih spesifik.

Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia

Cari
SuntingPantau halaman iniBaca dalam bahasa lain
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia (bahasa Inggris: United Kingdom of Great Britain and Ireland) dibentuk pada 1 Januari 1801 dari penggabungan antara Kerajaan Britania Raya dan Kerajaan Irlandia. Penggabungan ini dilaksanakan melalui keputusan parlemen Irlandia yang Anglikan sepenuhnya di College Green, Dublin pada Agustus 1800 yang memilih bergabung dengan menggunakan Undang-Undang Persatuan 1801. Pemerintah Britania memberikan hadiah gelar, tanah dan uang kepada para anggota parlemen Irlandia untuk menumbuhkan semangat persatuan mereka.

Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia
United Kingdom of Great Britain and Ireland
1801–1922

BenderaLambang
Lagu kebangsaan
"God Save the King/Queen"

Britania Raya (hijau) pada tahun 1921
Ibu kotaLondon
51°30′LU 0°7′BT / 51,5°LU 0,117°BB
BahasaInggris, Skotlandia, Welsh, Irlandia, Gaelik Skotlandia
Bentuk PemerintahanMonarki konstiusional
Raja/Ratu
- 1801–1820[a]George III
- 1820–1830George IV
- 1830–1837William IV
- 1837–1901Victoria
- 1901–1910Edward VII
- 1910–1922[b]George V
Badan legislatifParliament
- Majelis tinggiHouse of Lords
- Majelis rendahHouse of Commons
Sejarah
- UU Penyatuan1 Januari 1801
- Perjanjian Anglo-Irlandia6 Desember 1921
- UU Konstitusi Negara Bebas Irlandia6 Desember 1922
- Nama negara diubah12 April 1927
Luas
- Total315.093 km² (121.658 mil²)
Populasi
- Perk. 180116.000.000
     Kepadatan50,8 /km²  (131,5 /mil²)
- Perk. 191145.370.530
     Kepadatan144 /km²  (372,9 /mil²)
Mata uangPound sterling
PendahuluPengganti
Kerajaan Britania Raya
Kerajaan Irlandia
Britania Raya
Negara Bebas Irlandia
Sekarang bagian dari Britania Raya
Republik Irlandia
a.^ Raja Britania Raya dan Irlandia dari tahun 1760.
b.^ Terus menjadi Raja Britania Raya dan Negara Bebas Irlandia hingga 1936.

Bendera Union Jack dalam bentuk modernnya pertama kali digunakan pada 1801. Bendera ini menambahkan Salib St. Patrick untuk melambangkan bergabungnya Irlandia.
Meski Negara Bebas Irlandia menjadi merdeka pada 1922 setelah Perang Inggris-Irlandia, Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia berlanjut dalam nama hingga 1927 ketika ia dinamakan menjadi Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara atau yang umum dikenal sebagai Britania Raya.

Kerajaan Britania Raya

Kerajaan Britania Raya, juga dikenal sebagai Kerajaan Bersatu Britania Raya, diciptakan melalui penggabungan Kerajaan Skotlandia dan Kerajaan Inggris di bawah Undang-Undang Persatuan 1707 untuk menciptakan sebuah kerajaan tunggal yang terdiri dari seluruh pulau Britania Raya. Sebuah parlemen tunggal dan pemerintahan yang berpusat di Westminster, London mengatur seluruh kerajaan ini. Kedua bekas kerajaan mempunyai bagian dalam monarki yang sama sejak Raja James VI dari Skotlandia menjadi Raja James I dari Inggris pada 1603.

Kerajaan Britania Raya
Cornish: Matearnanz Breten Veur
Inggris: Kingdom of Great Britain
Skotlandia: Kingdom ay Great Breetain
Gaelik Skotlandia: Rìoghachd Breatainn
Welsh: Teyrnas Prydain Fawr
1707–1800

Bendera Lambang

Kerajaan Britania Raya tahun 1800 (hijau)
Ibu kota London
Bahasa Inggris (resmi)
Bahasa lainnya
Skotlandia, Norn, Welsh, Cornish, Gaelik Skotlandia, Angloromani
Agama Katholik
Bentuk Pemerintahan Monarki konstitusional
Raja/Ratu
- 1707–1714[a] Anne
- 1714–1727 George I
- 1727–1760 George II
- 1760–1800[b] George III
Perdana Menteri
- 1721–1742 Robert Walpole
- 1742–1743 Spencer Compton
- 1757–1762 Thomas Pelham-Holles
- 1766–1768 Wiliam Pitt Tua
- 1770–1782 Frederick North
- 1783–1800 Wiliam Pitt Muda
Badan legislatif Parlemen
- Majelis tinggi House of Lords
- Majelis rendah House of Commons
Sejarah
- Perjanjian Penyatuan 22 Juli 1706
- UU Penyatuan 1 Mei 1707
- Bersatu dengan Irlandia 1 Januari 1801
Luas
- Total 230.977 km² (89.181 mil²)
Populasi
- Perk. 1707 7.000.000
     Kepadatan 30,3 /km²  (78,5 /mil²)
- Perk. 1800 10.500.000
     Kepadatan 45,5 /km²  (117,7 /mil²)
Mata uang Pound sterling
Pendahulu Pengganti
Kerajaan Inggris
Kerajaan Skotlandia
Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia
Sekarang bagian dari United Kingdom
a. ^ Ratu Inggris dan Skotlandia dari 1702-1707.
b. ^ Terus menjadi Raja Kerajaan Bersatu hingga 1820.
Sejak 1707, sebuah takhta "Britania" gabungan menggantikan takhta Skotlandia dan Inggris dan sebuah parlemen gabungan menggantikan parlemen Skotlandia dan Inggris. Skotlandia dan Inggris sama-sama diberikan kursi dalam House of Commons dan House of Lords di parlemen baru.

Kerajaan ini kemudian digantikan oleh Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada 1801 ketika Kerajaan Irlandia dimasukkan dengan diberlakukannya Undang-Undang Persatuan 1801.

Perang Revolusi Amerika Serikat

Perang Revolusi Amerika Serikat (1775–1783), Perang Kemerdekaan Amerika Serikat,[8] atau Perang Revolusi saja di Amerika Serikat, berawal sebagai sebuah perang antara Kerajaan Britania Raya dan Amerika Serikat yang baru berdiri, namun perlahan menjadi perang global antara Britania di satu sisi dan Amerika Serikat, Perancis, Belanda, dan Spanyol di sisi lainnya. Perang ini dimenangkan oleh Amerika Serikat dengan hasil yang bercampur dengan kekuatan lainnya.

Perang Revolusi Amerika Serikat

Searah jarum jam dari kiri atas: Pertempuran Bunker Hill, Kematian Montgomery di Quebec, Pertempuran Cowpens, "Moonlight Battle"
Tanggal19 April 1775 – 3 September 1783 (8 tahun, 137 hari)
LokasiAmerika Utara Timur, Gibraltar, Kepulauan Balearik, Amerika Tengah;
Jajahan kolonial Perancis, Belanda, dan Britania di anak benua India dan kawasan lain;
Perairan Eropa, Laut Karibia, Samudera Atlantik dan Hindia
Hasil
Perdamaian Paris

Kemerdekaan Amerika Serikat
Perubahan
wilayahBritania kehilangan wilayahnya di sebelah timur Sungai Mississippi dan selatan Danau-Danau Besar & Sungai St. Lawrence kepada Amerika Serikat yang sudah merdeka & Spanyol; Spanyol mendapatkan Florida Timur, Florida Barat, dan Minorca; Britania menyerahkan Tobago dan Senegal kepada Perancis.
Republik Belanda menyerahkan Negapatnam kepada Britania.
Pihak terlibat
Amerika Serikat
Perancis
Spanyol
Republik Belanda
Oneida
Tuscarora
Republik Vermont
Asosiasi Watauga
Catawba

Lenape
Britania Raya

Prusia Pasukan bantuan Jerman
Onondaga
Mohawk
Cayuga
Seneca

Cherokee
Tokoh dan pemimpin
George Washington
Nathanael Greene
Horatio Gates
Richard Montgomery †
Daniel Morgan
Henry Knox
Benedict Arnold (Defected)
Friedrich Wilhelm von Steuben
Marquis de La Fayette
Comte de Rochambeau
Comte de Grasse
Duc de Crillon
Bailli de Suffren
Bernardo de Gálvez
Luis de Córdova
Juan de Lángara
...full list Lord North
Sir William Howe
Thomas Gage
Sir Henry Clinton
Lord Cornwallis (POW)
Sir Guy Carleton
John Burgoyne (POW)
Benedict Arnold
George Rodney
Richard Howe
Wilhelm von Knyphausen
Joseph Brant
...full list
Kekuatan
Puncak:
35.000 prajurit Kontinental
44.500 milisi
5.000 pelaut Angkatan Laut Kontinental (puncaknya tahun 1779)[1]
53 kapal (aktif pada satu waktu selama perang)[1]
12.000 tentara Perancis (di Amerika)

~60.000 tentara Perancis dan Spanyol (di Eropa)[2]
Puncak:
56.000 tentara Britania[butuh rujukan]
78 kapal Angkatan Laut Kerajaan pada tahun 1775[1] 171.000 pelaut[3]
30.000 tentara Jerman[4]
50.000 tentara Loyalis[5]

13.000 penduduk pribumi[6]
Korban
Amerika Serikat: 25.000 tewas

8.000 dalam pertempuran
17.000 karena sebab lainnya
Total korban Amerika Serikat: 50.000 tewas dan terluka[7]

Sekutu: 6.000± tentara Perancis dan Spanyol (di Eropa)
2.000 tentara Perancis (di Amerika)
20.000± tentara Angkatan Darat Britania Raya tewas dan terluka 19.740 pelaut tewas [3]
42.000 pelaut desersi [3]

7.554 tentara Jerman tewas
Perang ini merupakan akibat dari Revolusi Amerika Serikat. Para kolonis bangkit karena Undang-Undang Stempel 1765 yang dikeluarkan Parlemen Britania Raya tidak konstitusional. Parlemen Britania menegaskan bahwa mereka punya hak untuk memberlakukan pajak pada para kolonis. Kolonis mengklaim bahwa karena mereka penduduk Britania, perpajakan tanpa perwakilan rakyat dianggap ilegal. Kolonis Amerika Serikat membentuk Kongres Kontinental yang bersatu dan pemerintahan bayangan di setiap koloni, meski pada awalnya masih setia kepada Raja. Pemboikotan Amerika Serikat terhadap teh Britania yang terkena pajak mendorong terjadinya peristiwa Pesta Teh Boston tahun 1773, yang merupakan penghancuran muatan teh kapal Britania. London menanggapinya dengan mengakhiri pemerintahan mandiri di Massachusetts dan meletakkannya di bawah kendali pasukan Britania dengan Jenderal Thomas Gage sebagai gubernurnya. Pada bulan April 1775, Gage mengetahui bahwa persenjatan sedang dikumpulkan di Concord, dan ia mengirimkan tentara BRitania untuk merampas dan men

Pembakaran Washington

Pembakaran Washington yang terjadi pada tahun 1814 adalah sebuah serangan yang menjadi bagian dari perang tahun 1812 antara Britania Raya (Kerajaan Serikat Britania Raya dan Irlandia) dan Amerika Serikat. Pada tanggal 24 Agustus 1814, setelah mengalahkan pasukan Amerika Serikat pada Perang Bladensburg, pasukan Britania yang dipimpin Mayor Jenderal Robert Ross menduduki Washington D.C. dan membakar berbagai gedung publik, termasuk Gedung Putih (yang ketika itu dikenal sebagai presidential mansion), Gedung Capitol, dan berbagai fasilitas Pemerintah Amerika Serikat.[3] Serangan ini juga dilancarkan sebagai balasan atas tindakan Amerika dalam Serbuan Port Dover.

Pembakaran Washington
Bagian dari Perang tahun 1812

Pembakaran Washington, 1814
Tanggal24 Agustus 1814
LokasiWashington, D.C., Amerika Serikat
Hasil
Kemenangan bagi Britania Raya

Gedung-gedung publik dan galangan kapal angkatan laut di Washington terbakar.
Pihak terlibat
Britania Raya Amerika Serikat
Tokoh dan pemimpin
Robert Ross
George Cockburn Philip Stuart[1]
Kekuatan
4.250[2]7.640
Korban
1 tewas
Sekitar 30 kematian aksidentalTidak diketahui
Sepanjang sejarah Amerika Serikat, Britania Raya merupakan satu-satunya negara yang pernah membakar Gedung Putih atau Washington D.C.. Ini juga menjadi satu-satunya kejadian sejak Perang Revolusi Amerika Serikat ketika sebuah kekuatan asing merebut dan menduduki ibu kota Amerika Serikat.

Perang 1812

SuntingPantau halaman iniBaca dalam bahasa lain
Perang tahun 1812
Perang tahun 1812 adalah konflik militer antara Amerika Serikat dan Britania Raya dari tahun 1812 sampai 1815, meskipun traktat perdamaian ditandatangani pada tahun 1814. Ada beberapa alasan Amerika Serikat menyatakan perang pada tahun 1812, di antaranya restriksi perdagangan akibat perang Britania dengan Perancis, perekrutan paksa pelaut dagang Amerika oleh Angkatan Laut Britania Raya, dukungan Britania untuk suku Indian melawan ekspansi Amerika, kemarahan luar biasa setelah terjadinya penghinaan terhadap kehormatan nasional setelah insiden di laut lepas dan kemungkinan niat Amerika menganeksasi Kanada.[1] Britania Raya awalnya menggunakan strategi defensif, berulang kali menghalau invasi Amerika ke provinsi-provinsi di Amerika Utara Britania. Namun Amerika Serikat berhasil menguasai Danau Erie pada tahun 1813, merampas sebagian Ontario Barat, dan mengakhiri prospek Konfederasi Indian dan sebuah negara bagian Indian di Amerika Barat Tengah yang didukung Britania. Di Amerika Barat Daya, Jenderal Andrew Jackson menghancurkan kekuatan militer negara Creek di Pertempuran Horseshoe Bend 1814. Setelah kekalahan Napoleon pada tahun 1814, Britania mengadopsi strategi yang lebih agresif dengan mengirimkan tiga kelompok tentara invasi dalam jumlah besar. Kemenangan Britinia dalam Pertempuran Bladensburg Agustus 1814 berakhir dengan direbut dan dibakarnya Washington, D.C. Kemenangan Amerika Serikat pada bulan September 1814 dan Januari 1815 mengusir ketiga kelompok tentara invasi Britania di New York, Baltimore, dan New Orleans.

Perang tahun 1812

Cuplikan pertempuran dalam perang tahun 1812
Tanggal 18 Juni 1812–24 Desember 1814 (secara resmi)
18 Juni 1812–12 Februari 1815 (tidak resmi)
Lokasi Amerika Utara-Tengah dan Timur, Pantai Teluk, Samudra Atlantik dan Pasifik
Hasil Traktat Ghent
status quo ante bellum
Pihak terlibat
Amerika Serikat Kekaisaran Britania:
Britania Raya
Kanada
Indian Wodland Timur
Tokoh dan pemimpin
James Madison
Henry Dearborn
Jacob Brown
Winfield Scott
Andrew Jackson George Prevost
Isaac Brock
Roger Sheaffe
Gordon Drummond
Tecumseh
Di laut, kapal-kapal perang dan privatir dari kedua belah pihak saling menyerang kapal-kapal dagang milik satu sama lainnya. Britania memblokade pesisir Atlantik Amerika Serikat dan melakukan serbuan-serbuan skala besar dalam tahap akhir perang. Amerika Serikat berjaya di laut, kapal-kapalnya berduel satu lawan satu melawan frigat-frigat Britania. Di Danau-Danau Besar, kapal Amerika Serikat mengalahkan kapal provinsi Britania seperti di Danau Erie. Pertempuran darat dan laut berlangsung di garis depan antara Danau-Danau Besar dan Sungai Saint Lawrence. Di wilayah Selatan dan Teluk Meksiko terjadi pertempuran darat besar-besaran, tentara Amerika Serikat menghancurkan aliansi Indian-Britania dan memukul mundur kekuatan invasi Britania di New Orleans. Kedua belah pihak saling menduduki wilayah satu sama lainnya, tetapi invasi ini hanya bersifat sementara. Pada akhir perang, kedua belah pihak saling menduduki wilayah satu sama lainnya, namun wilayah-wilayah tersebut dikembalikan setelah ditandatanganinya Traktat Ghent.

Pertempuran-pertempuran besar seperti Pertempuran New Orleans 1815 dan Pertempuran Baltimore 1814 (yang menginspirasi lagu kebangsaan Amerika Serikat "The Star-Spangled Banner") mengakibatkan perasaan euforia "perang kemerdekaan kedua" melawan Britania. Perang ini mengawali "Era Perasaan Baik" ketika permusuhan di antara kedua belah pihak nyaris tidak ada lagi.

Setelah berulang kali berhasil memukul mundur invasi Amerika Serikat, Kanada juga bangkit dari perang dengan perasaan solidaritas dan kebangsaan yang lebih tinggi. Pertempuran-pertempuran seperti Pertempuran Queenston Heights dan Pertempuran Peternakan Crysler dijadikan salah satu ikon oleh orang Kanada. Di Kanada, terutama di Ontario, ingatan terhadap perang memiliki arti nasional yang signifikan karena invasi-invasi Amerika Serikat dipan

Info Dari Penjaga Makam Baginda Nabi Muhammad S.AW

Info Dari Penjaga Nabi Muhammad S.A.W

Latar Belakang Revolusi Industri

Awal mula penggunaan istilah "Revolusi Industri" ditemukan dalam surat oleh seorang utusan Perancis bernama Louis-Guillaume Otto pada tanggal 6 Juli 1799, di mana dia menuliskan bahwa Perancis telah memasuki era industrialise..[11] Dalam buku terbitan tahun 1976 yang berjudul : Keywords: A Vocabulary of Culture and Society, Raymond Williams menyatakan bahwa kata itu sebagai sebutan untuk istilah "industri".

Revolusi Industri adalah perubahan besar, secara cepat, dan radikal yang mempengaruhi kehidupan corak manusia sering disebut revolusi. Istilah revolusi biasanya digunakan dalam melihat perubahan politik atau sistem pemerintahan. Namun, Revolusi Industri di Inggris pada hakikatnya adalah perubahan dalam cara pembuatan barang-barang yang semula dikerjakan dengan tangan (tenaga manusia) kemudian digantikan dengan tenaga mesin. Dengan demikian, barang-barang dapat dihasilkan dalam jumlah banyak dengan waktu yang relatif singkat.

Revolusi Industri


Sebuah mesin uap. Penggunaan mesin uap, yang menyebabkan meningkatnya penggunaan batubara turut mendorong terjadinya Revolusi Industri di Inggris dan di seluruh dunia.
Revolusi Industri merupakan periode antara tahun 1750-1850 di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Revolusi Industri dimulai dari Britania Raya dan kemudian menyebar ke seluruh Eropa Barat, Amerika Utara, Jepang, dan menyebar ke seluruh dunia.

Revolusi Industri menandai terjadinya titik balik besar dalam sejarah dunia, hampir setiap aspek kehidupan sehari-hari dipengaruhi oleh Revolusi Industri, khususnya dalam hal peningkatan pertumbuhan penduduk dan pendapatan rata-rata yang berkelanjutan dan belum pernah terjadi sebelumnya. Selama dua abad setelah Revolusi Industri, rata-rata pendapatan perkapita negara-negara di dunia meningkat lebih dari enam kali lipat. Seperti yang dinyatakan oleh pemenang Hadiah Nobel, Robert Emerson Lucas, bahwa: "Untuk pertama kalinya dalam sejarah, standar hidup rakyat biasa mengalami pertumbuhan yang berkelanjutan. Perilaku ekonomi yang seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya".[1]

Inggris memberikan landasan hukum dan budaya yang memungkinkan para pengusaha untuk merintis terjadinya Revolusi Industri.[2] Faktor kunci yang turut mendukung terjadinya Revolusi Industri antara lain: (1) Masa perdamaian dan stabilitas yang diikuti dengan penyatuan Inggris dan Skotlandia, (2) tidak ada hambatan dalam perdagangan antara Inggris dan Skotlandia, (3) aturan hukum (menghormati kesucian kontrak), (4) sistem hukum yang sederhana yang memungkinkan pembentukan saham gabungan perusahaan (korporasi), dan (4) adanya pasar bebas (kapitalisme).[3]

Revolusi Industri dimulai pada akhir abad ke-18, di mana terjadinya peralihan dalam penggunaan tenaga kerja di Inggris yang sebelumnya menggunakan tenaga hewan dan manusia, yang kemudian digantikan oleh penggunaan mesin yang berbasis menufaktur. Periode awal dimulai dengan dilakukannya mekanisasi terhadap industri tekstil, pengembangan teknik pembuatan besi dan peningkatan penggunaan batubara. Ekspansi perdagangan turut dikembangkan dengan dibangunnya terusan, perbaikan jalan raya dan rel kereta api.[4] Adanya peralihan dari perekonomian yang berbasis pertanian ke perekonomian yang berbasis manufaktur menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk besar-besaran dari desa ke kota, dan pada akhirnya menyebabkan membengkaknya populasi di kota-kota besar di Inggris.[5]

Awal mula Revolusi Industri tidak jelas tetapi T.S. Ashton menulisnya kira-kira 1760-1830. Tidak ada titik pemisah dengan Revolusi Industri II pada sekitar tahun 1850, ketika kemajuan teknologi dan ekonomi mendapatkan momentum dengan perkembangan kapal tenaga-uap, rel, dan kemudian di akhir abad tersebut perkembangan mesin pembakaran dalam dan perkembangan pembangkit tenaga listrik

Faktor yang melatarbelakangi terjadinya Revolusi Industri adalah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan pada abad ke 16 dengan munculnya para ilmuwan seperti Francis Bacon, René Descartes, Galileo Galilei serta adanya pengembangan riset dan penelitian dengan pendirian lembaga riset seperti The Royal Improving Knowledge, The Royal Society of England, dan The French Academy of Science. Adapula faktor dari dalam seperti ketahanan politik dalam negeri, perkembangan kegiatan wiraswasta, jajahan Inggris yang luas dan kaya akan sumber daya alam.

Istilah "Revolusi Industri" sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui di pertengahan abad ke-19. Beberapa sejarawan abad ke-20 seperti John Clapham dan Nicholas Crafts berpendapat bahwa proses perubahan ekonomi dan sosial yang terjadi secara bertahap dan revolusi jangka panjang adalah sebuah ironi.[6][7] Produk domestik bruto (PDB) per kapita negara-negara di dunia meningkat setelah Revolusi Industri dan memunculkan sistem ekonomi

Raja Arthur

Raja Arthur adalah raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Ia tinggal di Camelot dan memiliki pedang Excalibur.

Beberapa orang berpendapat Raja Arthur hidup pada akhir abad ke-5 sampai awal abad ke-6. Ia mungkin seorang raja maupun pemimpin bangsa Keltik di pulau Britania. Kemudian kisahnya berkembang dengan cerita-cerita tambahan seperti tukang sihir Merlin atau ksatria Sir Lancelot.

Banyak buku yang telah ditulis tentangnya. Salah satu yang terkenal ditulis oleh Sir Thomas Malory. Dalam beberapa film arthur dianggap sebagai pahlawan karena berhasil mencabut pedang dari sebuah batu dan ajaibnya hanya dia yang bisa mencabutnya

Sifat Sejarah

Historiografi
Historiografi adalah kajian mengenai metode sejarawan dalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis, dan secara luas merupakan setiap karya sejarah mengenai topik tertentu. Historiografi tentang topik khusus melingkupi tentang bagaimana sejarawan mengkaji topik tersebut dengan menggunakan sumber, teknik, dan pendekatan teoretis tertentu. Para sarjana telah mendiskusikan historiografi dengan topik  – seperti "historiografi Indonesia", "Historiografi Islam awal", "Historiografi Tiongkok" – serta berbagai pendekatan dan aliran, seperti sejarah politik dan sejarah sosial. Sejak abad ke-19, dengan bangkitnya sejarah akademis, mulai berkembang bentuk literatur historiografi. Sejauh mana sejarawan dipengaruhi oleh kelompok dan loyalitas mereka sendiri – seperti kepada negara bangsanya - menjadi permasalahan yang diperdebatkan.[1]

Ketertarikan penelitian sejarawan berubah sepanjang waktu, dan telah ada pergeseran jauh dari diplomasi, ekonomi, dan politik tradisional menuju pendekatan yang lebih baru, khususnya sosial dan sejarah budaya. Sejak 1975 sampai 1995, proporsi profesor sejarah di universitas Amerika yang diidentifikasi dengan sejarah sosial naik dari 31 ke 41 persen, sedangkan proporsi sejarawan politik menurun dari 40 ke 30 persen.[2] Pada 2007, dari 5.723 fakultas di departemen sejarah di universitas Britania, 1.644 (29%) mengidentifikasi dirinya dengan sejarah sosial dan 1.425 (25%) mengidentifikasi dirinya dengan sejarah politik.[3]

Sejarah Manusia Yunani Kuno

SuntingPantau halaman iniBaca dalam bahasa lain
Sejarah
Peristiwa masa lalu dan kajiannya
Artikel ini berisi uraian tentang bidang akademis. Untuk sejarah umum manusia, lihat Sejarah dunia. Untuk penggunaan lainnya, lihat Sejarah (disambiguasi).

Historia oleh Nikolaos Gysis (1892)
Those who cannot remember the past are condemned to repeat it.[1]

—George Santayana
Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian")[2][3] adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.[4][5] Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[6] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.

Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat yang menentukan mereka.[7][8] Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.[7][9][10][11]

Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti cerita seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan budaya atau legenda, karena mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah.[12][13] Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai "bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau pendekatan dalam penulisan sejarah modern. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara Chun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM selamat.

Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di Universitas.

Sejarah Dunia

Sejarah dunia adalah sejarah umat manusia di seluruh dunia, di semua daerah di Bumi, dirunut dari era Paleolitikum (zaman batu tua). Berbeda dengan sejarah Bumi (yang mencakup sejarah geologis Bumi dan era sebelum keberadaan manusia), sejarah dunia terdiri dari kajian rekam arkeologi dan catatan tertulis, dari zaman kuno hingga saat ini. Pencatatan sejarah dimulai sejak aksara dan sistem tulisan diciptakan, tetapi asal mula peradaban bertolak dari periode sebelum penciptaan tulisan, atau zaman prasejarah.[1][2] Prasejarah dimulai dari Paleolitikum (zaman batu tua), diikuti dengan Neolitikum (zaman batu muda) dan Revolusi Pertanian (antara 8000–5000 SM) di kawasan Hilal Subur. Revolusi tersebut merupakan titik perubahan besar dalam sejarah umat manusia karena sejak masa itu mereka telah mampu membudidayakan tumbuhan dan hewan.[3] Seiring dengan perkembangan pertanian, gaya hidup nomad berubah menjadi gaya hidup menetap sebagai petani.[a] Kemajuan pertanian mengakibatkan pembagian strata pekerja dalam usaha panen. Strata pekerja menyebabkan munculnya strata masyarakat dan perkembangan kota-kota. Banyak kota kuno berkembang di tepi-tepi kumpulan air (danau dan sungai) yang dapat menyokong kehidupan. Pada masa 3000 tahun sebelum Masehi, telah muncul peradaban di lembah Mesopotamia (dataran di antara sungai Tigris dan Efrat) di Timur Tengah,[5] di tepi Sungai Nil, Mesir,[6][7][8] dan di lembah Sungai Indus.[9][10][11] Selain itu, peradaban juga muncul di lembah Sungai Kuning. Di tempat-tempat perkembangan peradaban kuno, pertumbuhan masyarakat yang semakin kompleks menyebabkan penciptaan aksara untuk mempermudah usaha administrasi dan niaga.[12]

Sejarah Dunia Lama (khususnya Eropa dan Mediterania) umumnya terbagi menjadi Abad Kuno, yang terhitung dari zaman sebelum 476 Masehi; Abad Pertengahan,[13][14] dari abad ke-5 hingga abad ke-15, meliputi Zaman Kejayaan Islam (sekitar 750 M hingga sekitar 1258 M) dan Zaman Renaisans Eropa Awal (bermula sekitar 1300 M);[15][16] Abad Modern Awal,[17] dari abad ke-15 sampai akhir abad ke-18, mencakup Abad Pencerahan; dan Abad Modern Akhir, dari masa Revolusi Industri hingga sekarang, termasuk sejarah kontemporer. Dalam sejarah Eropa Barat, "Kejatuhan Roma" tahun 476 M umumnya dipandang sebagai penanda akhir Zaman Kuno dan permulaan Abad Pertengahan. Sebaliknya, di Eropa Timur terjadi transisi dari Kekaisaran Romawi menjadi Kekaisaran Bizantium, yang tidak runtuh sampai berabad-abad kemudian. Pada pertengahan abad ke-15, teknik cetak modern yang ditemukan Johannes Gutenberg merevolusi metode komunikasi,[18] dan berperan dalam mengakhiri Abad Pertengahan serta menjadi perintis dalam Revolusi Ilmiah.[19] Pada abad ke-18, akumulasi pengetahuan dan teknologi—khususnya di Eropa—telah mencapai massa genting yang menuju kepada Revolusi Industri.[20]

Di tempat lain, meliputi Timur Dekat Kuno,[21][22] Tiongkok Kuno,[23] dan India Kuno, terjadi rentang sejarah berbeda-beda. Pada abad ke-18, karena perdagangan internasional dan kolonisasi yang ekstensif, sejarah berbagai peradaban menjadi terjalin secara signifikan (lihat: globalisasi). Dalam waktu sekitar seperempat milenium, angka pertumbuhan jumlah penduduk, pengetahuan, teknologi, perekonomian, tingkat kerugian senjata, dan kerusakan lingkungan meningkat drastis, mendatangkan risiko bagi kelayakhunian Bumi.[24][25]

Kerajaan Serbia

Cari
SuntingPantau halaman iniBaca dalam bahasa lain
Kerajaan Serbia
Kerajaan Serbia (Serbia: Краљевина Србија, Kraljevina Srbija) didirikan ketika Pangeran Milan Obrenović, penguasa Kepangeranan Serbia, dimahkotai sebagai raja pada tahun 1882.

Kerajaan Serbia
Краљевина Србија
Kraljevina Srbija
1882–1918

Bendera Lambang
Semboyan
Само слога Србина спашава
Samo sloga Srbina spašava
Lagu kebangsaan
Bože Pravde

Kerajaan Serbia sebelum Perang Dunia I
Ibu kota Belgrade
Bentuk Pemerintahan Monarki konstitusional
Raja
- 1882–1889 Milan Obrenović IV
- 1889–1903 Aleksandar Obrenović
- 1903–1918 Peter I Karađorđević
Sejarah
- Didirikan 6 Maret 1882
- Front Serbia (PDI) Agustus 1914 – November 1915
- Yugoslavia 1 Desember 1918
Pendahulu Pengganti
Kepangeranan Serbia
Kerajaan Montenegro
Kerajaan Yugoslavia
Dalam urusan internasional, Kerajaan Serbia adalah pendahulu Yugoslavia yang didirikan setelah Perang Dunia I melalui Perjanjian Versailles 1919. Namun, Kerajaan Serbia telah bergabung dengan negara-negara Slavia Selatan untuk membentuk Kerajaan Serbia, Kroasia dan Slovenia di bawah dinasti Karađorđević.

Jumat, 22 Desember 2017

Sejarah Hadits Jibril

Hadits Jibril (Arab: حديث جبرائيل‎, Hadīts Jibraīl) adalah sebuah hadits yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat menurut akidah umat Islam. Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Hurairah. Hadits ini dapat ditemukan di kedua kitab Shahihain, Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, juga Arbain Nawawi hadits ke-2.

Matan & sanad

Matan

Dari Umar bin Khattab berkata:[1]

“Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat rasululah . Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha nabi

,
Kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.” Rasulullah menjawab, ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata, ”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.”
Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”. Nabi menjawab, ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RasulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”
Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”. Nabi menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”
Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?” Nabi menjawab, ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.” Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”
Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan RasulNya lebih mengetahui,” Dia bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”
— HR. Muslim no.8
Hadits ini juga diriwayatkan dari Abu Hurairah yang dikeluarkan oleh Imam Bukhari dalam kitab hadits shahihnya,[2] Dengan redaksi di akhir hadits yang berbunyi:[3]

“...hari Kiamat termasuk dalam lima perkara yang tidak diketahui kecuali oleh Allah.” Kemudian dia pergi, lalu nabi bersabda, ”Panggil dia kembali!” Tetapi orang-orang tidak menemukannya. Dia kemudian bersabda, ”Dia adalah Jibril, datang kemari untuk mengajari manusia tentang agamanya". Abu Abdullah berkata: Dia menyatakan semua hal tersebut merupakan bagian dari keyakinan.”

— HR. Al-Bukhari, no. 50
Sanad

Menurut Bukhari, ia menerima hadits ini dari Musaddad bin Musrihad, tabiin yang juga seorang guru dan "koresponden" bagi 2 periwayat hadits, yakni Bukhari sendiri dan Abu Daud. Musaddan mendengar cerita dari Ismail bin Ibrahim, dari Yahya bin Sa'id bin Hayyan (yang memiliki nama kuniyah Abu Hayyan), dari Abu Zur'ah bin Jarir bin Abdurrahman bin Shakhr. Kesemua sanad Bukhari ini lumayan shahih/tsiqah.[4]

Sedangkan dari Imam Muslim, dia menerima hadits dari 3 sanad, yang pertama Abu Bakar bin Abu Syaibah,[5] Zuhair bin Harb bin Syaddad, dari Ismail bin Ibrahim dan seterusnya seperti sanad dari Bukhari. Juga yang terakhir, Muhammad bin Abdullah bin Numair, dari Muhammad bin Bisyir bin Al-Furafashah yang mendengar dari Yahya bin Sa'id bin Hayyan,[6] dari Abu Zur'ah dan seterusnya mirip dengan sanad Bukhari.[7]

Konteks keimanan

Kitab penjabaran hadit

Arbain Nawawi

Arbain Nawawi

(Dialihkan dari Arba'in)
Arbain Nawawi atau Al-Arba'in An-Nawawiyah (Arab:الأربعون النووية) merupakan kitab yang memuat empat puluh dua hadits pilihan yang disusun oleh Imam Nawawi[1]. Arba'in berarti empat puluh namun sebenarnya terdapat empat puluh dua hadits yang termuat dalam kitab ini. Kitab ini bersama dengan kitab Riyadhus Shalihin dianggap sebagai karya Imam Nawawi yang paling terkenal dan diterima umat muslim di seluruh dunia. Kitab ini menjadi favorit di kalangan santri untuk memulai menghafal hadits-hadits Nabi sebelum beralih ke kitab-kitab yang lebih besar.

Empat Puluh Hadits Pilihan
PengarangImam Nawawi
Judul asliAl-Arba'in An-Nawawiyah
NegaraSyam
BahasaBahasa Arab
SubjekHadits, Akidah, dan Manhaj
GenreMatan
Tanggal riliscirca 670-an H (1250-an M)
DiikutiAd-Durratus Salafiyah Syarah Al-Arba'in An-Nawawiyah
Syarah Arbain Nawawi

Halaman sampul terjemahan berbahasa Indonesia
PengarangImam Nawawi, Ibnu Daqiqil 'id, As-Sa'di, Al-Utsaimin, dan Sayyid Al-Huwaithi.
Judul asliAd-Durratus Salafiyah Syarah Al-Arba'in An-Nawawiyah
PenerjemahAhmad Syaikhu
NegaraMesir, Indonesia dll
BahasaBahasa Arab, Bahasa Indonesia dll
SubjekHadits, Akidah, dan Manhaj
GenreSyarah
PenerbitMarkaz Fajr Kairo (Mesir), Darul Haq Jakarta (Indonesia)
Tanggal rilis2006 cet-1 (indonesia)
Jenis mediaCetak (kulit keras & lunak)
Halaman400 + xxxiv
ISBN979-3407-76-X
DidahuluiArbain Nawawi
Latar belakang

Sudah menjadi kebiasaan bagi para ulama untuk membuat kitab kumpulan atau rangkuman tentang suatu masalah agama. Sehingga sesungguhnya Imam Nawawi bukanlah yang pertama dan juga bukan satu-satunya yang membuat kitab Arbain. Namun kitab Arbain miliknyalah yang terkenal luas dan harum hingga saat ini, meninggalkan kitab-kitab arbain lainnya yang disusun oleh ulama lainnya. Di antarakitab-kitab arbain itu adalah milik para imam seperti Al-Ajurri, Al-Baihaqi, Ash-Shabuni, Al-Hakim, Ad-Daruquthni, Ath-Thabari, As-Suyuthi, Ibnu Hajar Al-Asqalani dan selain mereka yang berjumlah hingga puluhan kitab Arbain. Sehingga untuk membedakan dengan kitab Arbain yang lain, disebutlah namanya Al-Arba'in An-Nawawiyah (Kitab Arbain milik Imam An-Nawawi)[2].

Dasar kitab ini adalah kitab "Al-Ahadits Al-Kulliyah" yang didiktekan Imam Al-Hafizh Abu Amr bin Ash-Shalah, yakni kumpulan 26 hadits yang padat dan ringkas. Kemudian Imam Nawawi menggenapkannya menjadi 42 hadits dan menamakannya dengan Al-Arba'in[3].

Kandungannya

Imam Nawawi benar-benar memilih hadits yang menjadi pondasi dari agama Islam dalam menyusun kitab Arba'innya. Di antarake-42 hadits tersebut yang paling inti adalah, Hadits pertama: Hadits Niat, bahwa Amalan tergantung niatnya; Hadits ke-2: Hadits Jibril yang memuat Rukun Islam, Rukun Iman dan Rukun Ihsan; Hadits ke-6: Tentang Halal, Haram, dan syubhat; dan Hadits ke-9: Mengerjakan perintah sesuai kesanggupan.

Kedudukan pentingnya

Terdapat beberapa alasan yang menunjukan pentingnya kedudukan kitab al-arba’in An-Nawawiyah ini:

Mencakup sebagian besar urusan dan kebutuhan umat Islam di dunia dan di akhirat baik dari aqidah, hukum, syariah, muamalah dan akhlaq.
Merupakan kumpulan hadits-hadits nabi pilihan, dan merupakan jawami'ul kalim yang memiliki keutamaan dalam pembahasan yang singkat dan padat.
Hadits-haditsnya merupakan satu kesatuan yang menjadi cakupan ajaran Islam, baik setengahnya, atau sepertiganya atau seperempatnya[4].
Banyak digunakan oleh para ulama untuk mengajarkan kepada umat Islam bahkan menjadi sandaran utama dalam memberikan pemahaman ajaran Islam sehingga sebagian ulama konsen dengan hadits-hadits ini lalu mensyarahnya dengan lebih rinci.
Penerimaan

Kitab ini merupakan di antara kitab yang sangat populer dan diterima dengan baik diseluruh umat muslim. Tidak hanya di Indonesia ataupun negara-negara yang mayoritas bermazhab Syafi'i namun di seluruh dunia, baik di kalangan santri juga dikalangan awam. Kitab ini dipilih dan banyak dibahas oleh para ulama dan menjadi rujukan dalam menyebarkan ajaran I

Latar Belakang Perang Dunia Pertama

Pada abad ke-19, kekuatan-kekuatan besar Eropa berupaya keras mempertahankan keseimbangan kekuatan di seluruh Eropa, sehingga pada tahun 1900 memunculkan jaringan aliansi politik dan militer yang kompleks di benua ini.[6] Berawal tahun 1815 dengan Aliansi Suci antara Prusia, Rusia, dan Austria. Kemudian, pada Oktober 1873, Kanselir Jerman Otto von Bismarck menegosiasikan Liga Tiga Kaisar (Jerman: Dreikaiserbund) antara monarki Austria-Hongaria, Rusia, dan Jerman. Perjanjian ini gagal karena Austria-Hongaria dan Rusia tidak sepakat mengenai kebijakan Balkan, sehingga meninggalkan Jerman dan Austria-Hongaria dalam satu aliansi yang dibentuk tahun 1879 bernama Aliansi Dua. Hal ini dipandang sebagai metode melawan pengaruh Rusia di Balkan saat Kesultanan Utsmaniyah terus melemah.[6] Pada tahun 1882, aliansi ini meluas hingga Italia dan menjadi Aliansi Tiga.[19]

Setelah 1870, konflik Eropa terhindar melalui jaringan perjanjian yang direncanakan secara hati-hati antara Kekaisaran Jerman dan seluruh Eropa yang dirancang oleh Bismarck. Ia berupaya menahan Rusia agar tetap di pihak Jerman untuk menghindari perang dua front dengan Perancis dan Rusia. Ketika Wilhelm II naik tahta sebagai Kaisar Jerman (Kaiser), Bismarck terpaksa pensiun dan sistem aliansinya perlahan dihapus. Misalnya, Kaiser menolak memperbarui Perjanjian Reasuransi dengan Rusia pada tahun 1890. Dua tahun kemudian, Aliansi Perancis-Rusia ditandatangani untuk melawan kekuatan Aliansi Tiga. Pada tahun 1904, Britania Raya menandatangani serangkaian perjanjian dengan Perancis, Entente Cordiale, dan pada 1907, Britania Raya dan Rusia menandatangani Konvensi Inggris-Rusia. Meski perjanjian ini secara formal tidak menyekutukan Britania Raya dengan Perancis atau Rusia, mereka memungkinkan Britania masuk konflik manapun yang kelak melibatkan Perancis dan Rusia, dan sistem penguncian perjanjian bilateral ini kemudian dikenal sebagai Entente Tiga.[6]

HMS Dreadnought. Perlombaan senjata laut terjadi antara Britania Raya dan Jerman.
Kekuatan industri dan ekonomi Jerman tumbuh pesat setelah penyatuan dan pendirian Kekaisaran pada tahun 1871. Sejak pertengahan 1890-an sampai seterusnya, pemerintahan Wilhelm II memakai basis industri ini untuk memanfaatkan sumber daya ekonomi dalam jumlah besar untuk membangun Kaiserliche Marine (Angkatan Laut Kekaisaran Jerman), yang dibentuk oleh Laksamana Alfred von Tirpitz, untuk menyaingi Angkatan Laut Kerajaan Britania Raya untuk supremasi laut dunia.[20] Hasilnya, setiap negara berusaha mengalahkan negara lain dalam hal kapal modal. Dengan peluncuran HMS Dreadnought tahun 1906, Imperium Britania memperluas keunggulannya terhadap pesaingnya, Jerman.[20] Perlombaan senjata antara Britania dan Jerman akhirnya meluas ke seluruh Eropa, dengan semua kekuatan besar memanfaatkan basis industri mereka untuk memproduksi perlengkapan dan senjata yang diperlukan untuk konflik pan-Eropa.[21] Antara 1908 dan 1913, belanja militer kekuatan-kekuatan Eropa meningkat sebesar 50 persen.[22]

Gavrilo Princip, seorang pelajar Serbia Bosnia, ditahan sesaat setelah membunuh Adipati Agung Franz Ferdinand dari Austria
Austria-Hongaria mengawali krisis Bosnia 1908–1909 dengan menganeksasi secara resmi bekas teritori Utsmaniyah di Bosnia dan Herzegovina, yang telah diduduki sejak 1878. Peristiwa ini membuat Kerajaan Serbia dan pelindungnya, Kekaisaran Rusia yang Pan-Slavik dan Ortodoks berang.[23] Manuver politik Rusia di kawasan ini mendestabilisasi perjanjian damai yang sudah memecah belah apa yang disebut sebagai "tong mesiu Eropa".[23]

Tahun 1912 dan 1913, Perang Balkan Pertama pecah antara Liga Balkan dan Kesultanan Utsmaniyah yang sedang retak. Perjanjian London setelah itu mengurangi luas Kesultanan Utsmaniyah dan menciptakan negara merdeka Albania, tetapi memperbesar teritori Bulgaria, Serbia, Montenegro, dan Yunani. Ketika Bulgaria menyerbu Serbia dan Yunani pada tanggal 16 Juni 1913, negara ini kehilangan sebagian besar Makedonia ke Serbia dan Yunani dan Do

Nama Perang Dunia Pertama

Di Kanada, Maclean's Magazine pada bulan Oktober 1914 menuliskan, "Sejumlah perang memberi namanya sendiri. Perang ini namanya Perang Besar."[16] Sejarah asal usul dan bulan-bulan pertama perang diterbitkan di New York pada akhir 1914 dengan judul The World War (Perang Dunia).[17] Selama periode antarperang, perang ini lebih sering disebut Perang Dunia dan Perang Besar di negara-negara berbahasa Inggris.

Setelah pecahnya Perang Dunia Kedua tahun 1939, istilah Perang Dunia I atau Perang Dunia Pertama menjadi standar, dengan sejarawan Britania dan Kanada yang lebih suka Perang Dunia Pertama, dan Amerika Perang Dunia I. Kedua istilah ini juga dipakai selama periode antarperang. Frasa "Perang Dunia Pertama" pertama dipakai bulan September 1914 oleh filsuf Jerman Ernest Haeckel, yang mengklaim bahwa "tidak ada keraguan bahwa alur dan tokoh 'Perang Eropa' yang dikhawatirkan ... akan menjadi perang dunia pertama dalam arti sepenuhnya."[18] The First World War (Perang Dunia Pertama) juga merupakan judul buku sejarah tahun 1920 karya perwira dan jurnalis Charles à Court Repington.

Perang Dunia I Pertama

Cari
SuntingPantau halaman iniBac
Perang Dunia I
Perang global pada tahun 1914–1918 yang berpusat di Eropa
Perang Dunia I

Searah jarum jam dari atas: Parit di Front Barat; tank Mark IV Britania Raya melintasi parit; kapal perang Angkatan Laut Kerajaan HMS Irresistible tenggelam setelah menabrak ranjau pada Pertempuran Dardanelles; awak senjata mesin Vickers mengenakan masker gas, dan pesawat dua sayap Albatros D.III Jerman
Tanggal 28 Juli 1914 – 11 November 1918 (Gencatan senjata)
Traktat Versailles ditandatangani 28 Juni 1919
(4 tahun and 11 bulan)
Traktat Saint-Germain-en-Laye ditandatangani 10 September 1919
Traktat Neuilly-sur-Seine ditandatangani 27 November 1919
Traktat Trianon ditandatangani 4 Juni 1920
Traktat Sèvres ditandatangani 10 Agustus 1920
Lokasi Eropa, Afrika, Timur Tengah, Kepulauan Pasifik, Cina, dan lepas pantai Amerika Selatan dan Utara
Hasil
Kemenangan Sekutu

Berakhirnya kekaisaran Jerman, Rusia, Utsmaniyah, dan Austria-Hongaria
Terbentuknya negara-negara baru di Eropa dan Timur Tengah
Penyerahan koloni Jerman dan wilayah bekas Kesultanan Utsmaniyah ke negara-negara lain
Pendirian Liga Bangsa-Bangsa. (lainnya...)
Pihak terlibat
Blok Sekutu (Entente)
Perancis
Imperium Britania Raya

Australia
Kanada
India
Newfoundland
Selandia Baru
Afrika Selatan
Rhodesia Selatan
Kekaisaran Rusia (1914–17)
Italia (1915–18)
Amerika Serikat (1917–18)
Rumania (1916–18)
Kekaisaran Jepang
Serbia
Belgia
Yunani (1917–18)
Kerajaan Hijaz
Emirat Nejd dan Hasa

dan lain-lain
Blok Sentral  Kekaisaran Jerman
Austria-Hongaria
Kesultanan Utsmaniyah
Bulgaria (1915–18)

Pihak yang juga terlibat
Jabal Shammar

...dan lainnya
Tokoh dan pemimpin
Pemimpin dan komandan
Raymond Poincaré
Georges Clemenceau
Ferdinand Foch
H. H. Asquith
David Lloyd George
Douglas Haig
Winston Churchill
Nicholas II
Nicholas Nikolaevich
Victor Emanuel III
Antonio Salandra
Vittorio Orlando
Luigi Cadorna
Woodrow Wilson
John J. Pershing
Peter I, Raja Serbia

dan lainnya
Pemimpin dan komandan
Wilhelm II
Paul von Hindenburg
Erich Ludendorff
Franz Joseph I
Karl I
Conrad von Hötzendorf
Mehmed V
Enver Pasha
Mustafa Kemal Atatürk
Ferdinand I
Nikola Zhekov

dan lainnya
Kekuatan
Entente[1] 12.000.000

8.841.541[2][3]

8.660.000[4]

5.615.140

4.743.826

1.234.000

800.000

707.343

380.000

250.000

Total: 42.959.850
Blok Sentral[1]

13.250.000

7.800.000

2.998.321

1.200.000

Total: 25.248.321
Korban
Militer gugur:
5.525.000
Militer terluka:
12.831.500
Militer hilang:
4.121.000
Total:
22.477.500 KIA, WIA, atau MIA ...lebih rinci. Militer gugur:
4.386.000
Militer terluka:
8.388.000
Militer hilang:
3.629.000
Total:
16.403.000 KIA, WIA, atau MIA ...lebih rinci.
Perang Dunia I (PDI) adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar sejak terjadi sampai dimulainya Perang Dunia II pada tahun 1939, dan Perang Dunia Pertama atau Perang Dunia I setelah itu. Perang ini melibatkan semua kekuatan besar dunia,[5] yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Blok Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia; namun saat Austria-Hongaria melakukan serangan sementara persekutuan ini bersifat defensif, Italia tidak ikut berperang).[6] Kedua aliansi ini melakukan reorganisasi (Italia berada di pihak Sekutu) dan memperluas diri saat banyak negara ikut serta dalam perang. Lebih dari 70 juta tentara militer, termasuk 60 juta orang Eropa, dimobilisasi dalam salah satu perang terbesar dalam sejarah.[7][8] Lebih dari 9 juta prajurit gugur, terutama akibat kemajuan teknologi yang meningkatkan tingkat mematikannya suatu senjata tanpa mempertimbangkan perbaikan perlindungan atau mobilitas. Perang Dunia I adalah konflik paling mematikan keenam dalam sejarah

Albert Léopold Clément Marie Meinrad

Awal kehidupanSunting

Terlahir dengan nama Awal kehidupan Sunting

Terlahir dengan nama Albert Léopold Clément Marie Meinrad (dalam bahasa Jerman Albrecht Leopold Clemens Marie Meinrad) di Brussels, dia adalah anak kelima atau putra kedua Pangeran Philippe, Pangeran Flandria, dan istrinya, Putri Marie dari Hohenzollern-Sigmaringen. Pangeran Philippe adalah putra ketiga Leopold I, Raja Belgia pertama, dan istrinya, Marie-Louise dari Perancis, dan adik dari Raja Leopold II dari Belgia. Putri Marie adalah saudara Kaisar Wilhelm II dari Jerman. Albert dibesarkan di Istana Flandria, awalnya ia berada di urutan keempat garis suksesi takhta Belgia. Ketika satu-satunya anak sah dari pamannya, Leopold II, meninggal, dan dari kakak tertua Albert, Pangeran Baudouin dari Belgia, yang telah dipersiapkan untuk takhta, juga meninggal. Albert akhirnya, ketika berusia 16 tahun tiba-tiba menjadi berada di baris kedua (setelah ayahnya) sebagai pewaris takhta Belgia.

Albert mempersiapkan diri dengan keras untuk tugas-tugas kerajaan. Pada masa mudanya, Albert sangat khawatir dengan situasi kelas pekerja di Belgia, dan secara pribadi ia pergi berkeliling ke tempat-tempat kelas pekerja yang berperang sebagai orang menyamar, untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakatnya.[1] Sesaat sebelum naik takhta pada tahun 1909, Albert melakukan perjalanan yang luas di Kongo Belgia, yang telah dianeksasi oleh Belgia pada tahun 1908 (setelah sebelumnya dimiliki oleh Raja Leopold II dari Belgia sebagai milik pribadinya), menemukan daerah dalam kondisi yang buruk. Sekembalinya ke Belgia, dia merekomendasikan reformasi untuk melindungi penduduk asli dan untuk lebih memajukan teknologi di daerah koloni.[2] (dalam bahasa Jerman Albrecht Leopold Clemens Marie Meinrad) di Brussels, dia adalah anak kelima atau putra kedua Pangeran Philippe, Pangeran Flandria, dan istrinya, Putri Marie dari Hohenzollern-Sigmaringen. Pangeran Philippe adalah putra ketiga Leopold I, Raja Belgia pertama, dan istrinya, Marie-Louise dari Perancis, dan adik dari Raja Leopold II dari Belgia. Putri Marie adalah saudara Kaisar Wilhelm II dari Jerman. Albert dibesarkan di Istana Flandria, awalnya ia berada di urutan keempat garis suksesi takhta Belgia. Ketika satu-satunya anak sah dari pamannya, Leopold II, meninggal, dan dari kakak tertua Albert, Pangeran Baudouin dari Belgia, yang telah dipersiapkan untuk takhta, juga meninggal. Albert akhirnya, ketika berusia 16 tahun tiba-tiba menjadi berada di baris kedua (setelah ayahnya) sebagai pewaris takhta Belgia.

Albert mempersiapkan diri dengan keras untuk tugas-tugas kerajaan. Pada masa mudanya, Albert sangat khawatir dengan situasi kelas pekerja di Belgia, dan secara pribadi ia pergi berkeliling ke tempat-tempat kelas pekerja yang berperang sebagai orang menyamar, untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakatnya.[1] Sesaat sebelum naik takhta pada tahun 1909, Albert melakukan perjalanan yang luas di Kongo Belgia, yang telah dianeksasi oleh Belgia pada tahun 1908 (setelah sebelumnya dimiliki oleh Raja Leopold II dari Belgia sebagai milik pribadinya), menemukan daerah dalam kondisi yang buruk. Sekembalinya ke Belgia, dia merekomendasikan reformasi untuk melindungi penduduk asli dan untuk lebih memajukan teknologi di daerah koloni.[2]

Albert I dari Belgia


Albert I dari Belgia
Albert I (lahir 8 April 1875 – meninggal 17 Februari 1934 pada umur 58 tahun) memerintah sebagai Raja Belgia dari tahun 1909 sampai 1934. Ini merupakan periode penting dalam sejarah Belgia karena termasuk kedalam periode Perang Dunia I (1914 - 1918), ketika 99 persen dari Belgia diserbu, diduduki, dan diperintah oleh Kekaisaran Jerman. Peristiwa penting lainnya termasuk penerapan Perjanjian Versailles, putusan Kongo Belgia sebagai kepemilikan luar negeri Kerajaan Belgia, rekonstruksi Belgia setelah perang, dan lima tahun pertama Depresi Besar (1929 - 1934). Raja Albert tewas dalam kecelakaan gunung di Belgia timur pada tahun 1934, pada usia 58, dan ia digantikan oleh putranya Leopold.

Albert I

Raja Belgia
Memerintah23 Desember 1909 – 17 Februari 1934
PendahuluLeopold II
PenggantiLeopold III
Lahir8 April 1875
Brussels, Belgia
Mangkat17 Februari 1934 (umur 58)
Marche-les-Dames, Belgia
PasanganElisabeth dari Bavaria
Anak
Raja Leopold III dari Belgia
Pangeran Charles, Pangeran Flandria
Marie-José, Ratu Italia
WangsaSachsen-Coburg-Gotha
AyahPangeran Philippe, Pangeran Flandria
IbuPutri Marie dari Hohenzollern-Sigmaringen
AgamaKatolik Roma

Sejarah Paus

Gelar dan etimologi Sunting
Kata paus berasal dari kata Yunani πάππας yang berarti "ayah" atau "bapa". Pada abad-abad awal Kekristenan, gelar ini diterapkan—terutama di timur—untuk semua uskup[18] dan klerus senior lainnya; kemudian menjadi direservasi di barat untuk menyebut Uskup Roma, suatu reservasi yang baru dinyatakan resmi pada abad ke-11.[19][20][21][22][23] Catatan paling awal seputar penggunaan gelar ini adalah berkenaan dengan Patriark Aleksandria pada saat itu, yakni Paus Heraclas dari Aleksandria (232–248).[24] Catatan penggunaan yang paling awal atas gelar "paus" (pope) dalam bahasa Inggris yaitu pertengahan abad ke-10, ketika digunakan untuk mengacu kepada Paus Vitalianus dalam sebuah terjemahan Inggris Lama Historia ecclesiastica gentis Anglorum karya Beda.[25]

Posisi dalam Gereja Sunting
Gereja Katolik mengajarkan bahwa jabatan pastoral tersebut, yakni tugas penggembalaan Gereja, yang dahulu dilakukan oleh para rasul sebagai satu kelompok atau "kolegium" dengan Santo Petrus sebagai kepala mereka, sekarang dipegang oleh para penerus mereka, yaitu para uskup, dengan uskup Roma (paus) sebagai kepala mereka.[26]

Menurut Gereja Katolik, Yesus secara pribadi mengangkat Petrus sebagai pemimpin Gereja dan dalam konstitusi dogmatis Lumen gentium yang dikeluarkannya disebutkan suatu perbedaan yang jelas antara para rasul dan para uskup; di dalamnya dinyatakan bahwa para uskup adalah penerus para rasul dengan paus sebagai penerus Petrus, dalam hal ini ia adalah kepala para uskup sebagaimana Petrus adalah kepala para rasul.[27] Beberapa sejarawan berpendapat bahwa gagasan mengenai Petrus adalah uskup pertama Roma dan mendirikan takhta episkopal di sana hanya dapat ditelusuri kembali hingga abad ke-3.[28] Tulisan-tulisan dari Ireneus, salah seorang Bapa Gereja, yang menulis pada sekitar tahun 180 M mencerminkan suatu keyakinan bahwa Petrus "mendirikan dan mengorganisir" Gereja di Roma.[29] Ireneus dipandang bukan sebagai orang pertama yang menuliskan kehadiran Petrus dalam Gereja Roma awal mula. Klemens dari Roma menuliskan sebuah surat kepada jemaat di Korintus, kr. 96,[30] mengenai penganiayaan umat Kristen di Roma sebagai "perjuangan pada zaman kita" dan menyajikan kepada jemaat Korintus para pahlawannya, "pertama-tama, para pilar yang paling benar dan terbesar", "para rasul yang baik" Petrus dan Paulus.[31] Ignatius dari Antiokhia menulis tidak lama setelah Klemens dan dalam suratnya dari kota Smirna kepada jemaat Roma ia mengatakan bahwa ia tidak memberikan perintah-perintah kepada mereka sebagaimana yang Petrus dan Paulus lakukan.[32] Karena hal ini dan bukti lainnya, banyak akademisi sepakat bahwa Petrus menjadi martir di Roma dalam pemerintahan Nero, kendati beberapa akademisi berpendapat bahwa ia mungkin menjadi martir di Palestina.[33][34][35]

Kalangan Protestan berpendapat bahwa Perjanjian Baru tidak memberikan bukti kalau Yesus mendirikan kepausan ataupun menetapkan Petrus sebagai uskup pertama Roma.[36] Kalangan lain, dengan menggunakan kata-kata Petrus sendiri, berpendapat bahwa Yesus memaksudkan diri-Nya sendiri sebagai fondasi Gereja dan bukan Petrus.[37][38] Kalangan lainnya lagi berpendapat bahwa Gereja tidak hanya dibangun di atas dasar iman dan Yesus, tetapi juga di atas para murid—meski bukan Petrus semata-mata—sebagai akar dan fondasi Gereja sesuai dengan ajaran Paulus dalam Surat Roma dan Efesus.[39][40]

Masing-masing komunitas Kristen pada abad pertama memiliki sekelompok presbyter-bishops (uskup jamak) yang berfungsi sebagai para pemimpin gereja setempat mereka. Secara bertahap, episkopal terbentuk di daerah-daerah metropolitan.[41] Antiokhia mungkin telah mengembangkan struktur demikian sebelum Roma.[41] Di Roma, terdapat banyak orang yang mengaku sebagai uskup yang sah meskipun sekali lagi Ireneus menekankan keabsahan satu rangkaian uskup dari masa St. Petrus hingga Paus Viktor I yang hidup pada zaman yang sama dengannya, dan Ireneus membuat daftar tersebut.[42] Beberapa penulis mengklaim bah

Awal Mula Paus

Paus (Gereja Katolik)
Artikel ini berisi uraian tentang pemimpin Gereja Katolik. Untuk paus dari gereja lain, dan penggunaan lainnya, lihat Paus.
Paus (dari bahasa Belanda: paus; bahasa Latin: papa dari bahasa Yunani: πάππας pappas,[1] "ayah")[2] adalah Uskup Roma dan pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.[3] Keutamaan Uskup Roma sebagian besar berasal dari peranannya dalam tradisi sebagai penerus Santo Petrus, kepada siapa Yesus memberikan kunci Surga dan kuasa untuk "mengikat dan melepaskan" serta menyebutnya sebagai "batu karang" yang di atasnya Gereja kemudian dibangun. Paus saat ini adalah Paus Fransiskus, terpilih pada tanggal 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI.[4]

Uskup Roma
KEUSKUPAN
KATOLIK

Petahana:
Fransiskus
Sejak 13 Maret 2013
Gelar kehormatan Yang Mulia (His Holiness)
Provinsi Provinsi Gerejawi Roma
Keuskupan Roma
Katedral Basilika Agung Santo Yohanes Lateran
Pemegang jabatan pertama Menurut Gereja Katolik, Santo Petrus
Pembentukan Menurut Gereja Katolik, abad ke-1
Situs web The Holy Father
Pemerintahan dari seorang paus disebut juga "kepausan", atau tepatnya "pontifikat". Yurisdiksi gerejawinya, yaitu Keuskupan Roma, seringkali disebut "Takhta Suci"[5] atau "Takhta Apostolik"; sebutan yang terakhir itu didasarkan pada keyakinan bahwa Uskup Roma adalah penerus dari Rasul Petrus.[6] Paus dianggap sebagai salah satu orang yang paling berpengaruh di dunia karena pengaruh kultural dan diplomatik yang dimilikinya.[7][8][9] Ia juga kepala negara Kota Vatikan,[10] suatu negara kota berdaulat yang terletak seluruhnya di dalam ibu kota Italia di Roma.

Kepausan merupakan salah satu lembaga yang paling bertahan lama di dunia dan telah menjadi suatu bagian penting dalam sejarah dunia.[11] Para paus pada zaman kuno membantu penyebaran Kekristenan dan penyelesaian berbagai perselisihan doktrinal.[12] Pada Abad Pertengahan, mereka memainkan suatu peranan dalam kepentingan sekuler di Eropa Barat, biasanya bertindak sebagai arbiter antara para penguasa monarki Kristen.[13][14][15] Saat ini, selain menyebarkan iman dan doktrin Kristen, para paus terlibat dalam ekumenisme dan dialog antaragama, karya sosial, serta pembelaan terhadap hak asasi manusia.[16][17]

Para paus—yang awalnya tidak memiliki kekuasaan sekuler—dalam beberapa periode sejarah mengumpulkan kekuasaan besar, mirip dengan para penguasa sekuler. Pada beberapa abad terakhir, para paus secara bertahap dipaksa untuk menyerahkan kembali kekuasaan sekuler tersebut, dan otoritas kepausan masa kini sekali lagi hampir sepenuhnya terbatas dalam hal sekuler.[12] Selama berabad-abad, klaim kepausan atas otoritas spiritual telah semakin tegas diungkapkan; puncaknya yaitu pada tahun 1870 dengan dinyatakannya dogma infalibilitas kepausan untuk kesempatan-kesempatan yang sangat jarang ketika seorang paus berbicara secara ex cathedra—secara harfiah berarti "dari tahta (Santo Petrus)"—saat mengeluarkan suatu definisi formal terkait iman atau moral.[12]

Paus Bonifasius V

Paus Bonifasius V (Napoli, ?–25 Oktober 625) adalah seorang Paus, pemimpin Gereja Katolik Roma, uskup Roma dari tahun 619 hingga 625. Ia diangkat sebagai Paus pada 23 Desember 619. Ia banyak berjasa dalam mengubah warga Inggris menjadi bergama Kristen dan juga membuat dekret yang menjadikan gereja sebagai tempat perlindungan bagi para kriminal.

Bonifasius V

Nama lahirtidak diketahui
Mulai menjabat23 Desember 619
Sampai25 Oktober 625
PendahuluAdeodatus I
PenggantiHonorius I
Lahirtanggal tidak diketahui
Naples, Italia
Wafat25 Oktober 625
tempat tidak diketahui
Tanda tangan
Paus bernama Bonifasius lainnya
Catatan kaki'
Bonifasius V dimakamkan di Basilika Santo Petrus pada 25 Oktober 625.

Didahului oleh:
Adeodatus IPaus
619–625Diteruskan oleh:
Honorius I

Pengabdian Badan Pengawas Pemilu Surabaya 2020

Pengabdian Badan Pengawas Pemilu Surabaya 2020 Desember 26, 2020 Pengabdian untuk Negara di Badan Pengawas Pemilu (bawaslu) (ahmad sodiq ana...